Tiang
Nafas
Karya: Santika
Febriany
Inilah aku, datang setiap
hembusan nafas
Inilah aku, yang setiap
nyawa menunggu kedatanganku
Bahkan mungkin ada secarik
nyawa yang tak inginkan kedatanganku
Inilah aku, hidup diantara
nafas-nafas kehidupan yang semakin berkurang
Jatah hidup yang kuambil
tiap masa
Berkembang biak bagaikan
bakteri yang tak ada habisnya
Menipiskan kalbu yang
berdebu dan berkabut
Menunggu semua berakhir
terang benderang atau gelap gulita
Tiang nafas semakin
menyurut karena ditelan waktu
Bergerak bagaikan mati
karena
Tak ada buah yang bisa
dimakan
Selamat tinggal kemegahan
selamat datang kepekikkan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar