Mengenai Saya

Foto saya
Ketika sebuah kalimat yang keluar dari mulut tak bisa didengarkan oleh orang lain. Maka Menulislah, disitu Anda akan dikenang sepanjang usia Anda, karena mungkin kata-kata yang keluar dari mulut tak bisa mengubah seseorang, tetapi tulisan yang dibaca berulang bisa menjadi pengaruh untuk seseorang. Maka Menulislah!

Kamis, 02 Februari 2012

Kasih Sayang Ibu Sepanjang Masa


Hari ini matahari tak tampak menerangi bumi dan air bah pun menutupi sebagian wilayah rumahku akibat semalaman hujan deras tak berhenti menghujam, hari ini tanggal 1 Februari! ya hari ini tepat hari ulang tahunku yang ke 8 tahun dan perayaan itu pun sepertinya akan diundur karena semalaman hujan menumpahkan airnya ke bumi dan menyebabkan pagi ini pun air dari awan menyelimuti bumi.
“ayah, hari ini ulang tahunku gimana nih? Banjirnya belum surut juga?” rengekku saat melihat bahwa air telah memasuki sebagian rumahku.
“sabar ya nak, nanti sore juga surut kok airnya” hibur ayahku sambil menampakan senyum yang indah padahal saat itu dia sedang merapikan barang-barang untuk dipindahkan ke lantai atas rumahku karena bagian bawah rumah telah dimasuki air banjir itu.
“ibuuuuuuuuuuu.... pokoknya aku mau hari ini acara ulang tahunku tetap dirayakan, aku kan gak enak sama temen-temen aku disekolah. Ya bu ya?”
“kamu ini, gak liat apa orang lagi pada sibuk beres-beres, bukannya bantuin malah ribet acara ulang tahun. Nanti malah gak akan ibu rayain ya!” ibuku tampak kesal karena ulahku yang bawel. Aku pun meninggalkan ibu dengan muka yang ditekuk.
“liat tuh yah, anakmu semakin besar semakin susah dibilangin”
“yasudah bu biarin aja namanya juga masih SD, masih kecil bu, wajar aja ya” ayah tampak menenangkan ibuku.
“tuh gara-gara ayah sering memanjakan anak kita dia jadi manja gitu!!” ibuku yang tampaknya tengah lelah ditambah dengan rengekan ku tambah dongkol saja.
Semua orang sibuk merapikan barang-barang agar tidak secara meyeluruh terkena banjir dan sedikit demi sedikit matahari pun mulai memberikan sinarnya ke bumi. Akhirnya setelah 3 jam banjir memenuhi wilayah rumahku, air itu pun surut karena terkontaminasi oleh matahari yang semakin terik.
“fiuuuh akhirnya banjir ini surut juga yeeeeeeyyyyyy ulang tahunku dirayakan” aku jingkrak-jingkrak tak karuan di tempat tidur, tiba-tiba ibu masuk ke kamarku dan memarahiku karena sedari tadi aku tidak membantu ibu membersihkan rumah akibat banjir pagi tadi. Aku pun langsung tertunduk dan ibu pun meninggalkanku sendirian di kamar, tetapi aku tidak ambil pusing. Akupun langsung menyiapkan pakaian untuk acara ulang tahunku sore nanti.
“yah! Aku cape ngurus anak tambeng itu. Udah kerjaannya Cuma ngambek, gak ngertiin orang tua banget sih!” ibuku mulai berceloteh kembali.
“ibu.. kamu tuh kenapa sih? Jangan sewot gitu mulu dong sama anak kita, udah ya jangan marah-marah mulu nanti cepet tua lho!” ayah pun mencairkan suasana, lalu ibupun tersenyum.
“bu, nanti sorekan anak kita punya acara ulang tahun, dan banjirpun telah surut, yuk siap-siap untuk nanti sore?”
Ibupun mengangguk. Memang benar kata pepatah kasih sayang ibu sepanjang masa sedangkan kasih anak hanya sepenjang galah, meskipun ibu selalu memarahi ku tetapi tetap saja dia baik padaku hehe
Sore itupun tiba, semua teman-temanku telah datang memenuhi undanganku. Aku sangat senang sekali tanpa ketinggalan satupun hal aku bersiap-siap.
“selamat ulang tahun ya chik” semua temanku memberi selamat kepadaku.
“iya makasi ya temen-temen” kusunggingkan senyum yang paling indah dari wajahku yang telah berlumuran make up.
Acara tiup lilinpun telah berlangsung, “selamat ulang tahun ya putriku yang cantik” ayah memberikan kecupan dikening dan pipiku. “selamat ulang tahun ya putriku tersayangg, maaf ya tadi pagi ibu memarahimu” ibu memelukku dan mencium pipiku lalu aku melihat sebutir air jatuh dari mata ibuku, ternyata ibuku terharu.
“yah, gak terasa ya anak kita semakin bertambah umurnya. Semoga dia menjadi anak yang baik seperti apa yang kita harapkan” ibu berbicara kepada ayah dan ayah menyuggingkan senyum manisnya dipipi yang mulai keriput.
Hari itu terasa sangat indah sekali dan sepertinya hari itu tak ingin berakhir.
***
“doorr !!! ngapain lu chik ngelamun dari tadi gue liatin.” Apke senyum-senyum sendiri lagi” lamunanku terbuyar sudah karena si febri sahabatku itu.
“eh lo, bikin gue kaget aja”
“kenapa dari tadi gue liat lu gajelas banget, gak tau apa abis ini ada kuis matematika?”
“oiaa aduuuuuuuuuuhhhhhhhhhh gue lupa banget feb, aduh gimana nih gue belum buka buku sama sekali” aku panik bangeett.
“alah, lu mah belajar gak belajar juga nanti dapet nilai bagus”
“udah ah gue mau belajar dulu”
Kini ayah dan ibu telah berpisah dan kenangan terindah dihari ulang tahunku yang dimulai dengan banjirpun akan selalu ku simpan didalam memori paling aman diotakku. Walaupun aku selalu membuatmu marah tapi harus kalian ketahui bahwa aku sangat menyayangimu tanpa syarat. Aku sayang kalian ayah ibuku tercinta J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar