Hari ini matahari tak tampak menerangi bumi
dan air bah pun menutupi sebagian wilayah rumahku akibat semalaman hujan deras
tak berhenti menghujam, hari ini tanggal 1 Februari! ya hari ini tepat hari
ulang tahunku yang ke 8 tahun dan perayaan itu pun sepertinya akan diundur
karena semalaman hujan menumpahkan airnya ke bumi dan menyebabkan pagi ini pun
air dari awan menyelimuti bumi.
“ayah, hari ini ulang tahunku gimana nih?
Banjirnya belum surut juga?” rengekku saat melihat bahwa air telah memasuki sebagian
rumahku.
“sabar ya nak, nanti sore juga surut kok
airnya” hibur ayahku sambil menampakan senyum yang indah padahal saat itu dia
sedang merapikan barang-barang untuk dipindahkan ke lantai atas rumahku karena
bagian bawah rumah telah dimasuki air banjir itu.
“ibuuuuuuuuuuu.... pokoknya aku mau hari ini
acara ulang tahunku tetap dirayakan, aku kan gak enak sama temen-temen aku
disekolah. Ya bu ya?”
“kamu ini, gak liat apa orang lagi pada sibuk
beres-beres, bukannya bantuin malah ribet acara ulang tahun. Nanti malah gak
akan ibu rayain ya!” ibuku tampak kesal karena ulahku yang bawel. Aku pun
meninggalkan ibu dengan muka yang ditekuk.
“liat tuh yah, anakmu semakin besar semakin
susah dibilangin”
“yasudah bu biarin aja namanya juga masih SD,
masih kecil bu, wajar aja ya” ayah tampak menenangkan ibuku.
“tuh gara-gara ayah sering memanjakan anak
kita dia jadi manja gitu!!” ibuku yang tampaknya tengah lelah ditambah dengan
rengekan ku tambah dongkol saja.
Semua
orang sibuk merapikan barang-barang agar tidak secara meyeluruh terkena banjir
dan sedikit demi sedikit matahari pun mulai memberikan sinarnya ke bumi.
Akhirnya setelah 3 jam banjir memenuhi wilayah rumahku, air itu pun surut
karena terkontaminasi oleh matahari yang semakin terik.
“fiuuuh akhirnya banjir ini surut juga
yeeeeeeyyyyyy ulang tahunku dirayakan” aku jingkrak-jingkrak tak karuan di
tempat tidur, tiba-tiba ibu masuk ke kamarku dan memarahiku karena sedari tadi
aku tidak membantu ibu membersihkan rumah akibat banjir pagi tadi. Aku pun
langsung tertunduk dan ibu pun meninggalkanku sendirian di kamar, tetapi aku
tidak ambil pusing. Akupun langsung menyiapkan pakaian untuk acara ulang
tahunku sore nanti.
“yah! Aku cape ngurus anak tambeng itu. Udah
kerjaannya Cuma ngambek, gak ngertiin orang tua banget sih!” ibuku mulai
berceloteh kembali.
“ibu.. kamu tuh kenapa sih? Jangan sewot gitu
mulu dong sama anak kita, udah ya jangan marah-marah mulu nanti cepet tua lho!”
ayah pun mencairkan suasana, lalu ibupun tersenyum.
“bu, nanti sorekan anak kita punya acara
ulang tahun, dan banjirpun telah surut, yuk siap-siap untuk nanti sore?”
Ibupun
mengangguk. Memang benar kata pepatah kasih
sayang ibu sepanjang masa sedangkan kasih anak hanya sepenjang galah,
meskipun ibu selalu memarahi ku tetapi tetap saja dia baik padaku hehe
Sore
itupun tiba, semua teman-temanku telah datang memenuhi undanganku. Aku sangat
senang sekali tanpa ketinggalan satupun hal aku bersiap-siap.
“selamat ulang tahun ya chik” semua temanku
memberi selamat kepadaku.
“iya makasi ya temen-temen” kusunggingkan
senyum yang paling indah dari wajahku yang telah berlumuran make up.
Acara
tiup lilinpun telah berlangsung, “selamat ulang tahun ya putriku yang cantik”
ayah memberikan kecupan dikening dan pipiku. “selamat ulang tahun ya putriku
tersayangg, maaf ya tadi pagi ibu memarahimu” ibu memelukku dan mencium pipiku
lalu aku melihat sebutir air jatuh dari mata ibuku, ternyata ibuku terharu.
“yah, gak terasa ya anak kita semakin
bertambah umurnya. Semoga dia menjadi anak yang baik seperti apa yang kita harapkan”
ibu berbicara kepada ayah dan ayah menyuggingkan senyum manisnya dipipi yang
mulai keriput.
Hari
itu terasa sangat indah sekali dan sepertinya hari itu tak ingin berakhir.
***
“doorr
!!! ngapain lu chik ngelamun dari tadi gue liatin.” Apke senyum-senyum sendiri
lagi” lamunanku terbuyar sudah karena si febri sahabatku itu.
“eh lo,
bikin gue kaget aja”
“kenapa
dari tadi gue liat lu gajelas banget, gak tau apa abis ini ada kuis
matematika?”
“oiaa
aduuuuuuuuuuhhhhhhhhhh gue lupa banget feb, aduh gimana nih gue belum buka buku
sama sekali” aku panik bangeett.
“alah, lu
mah belajar gak belajar juga nanti dapet nilai bagus”
“udah ah
gue mau belajar dulu”
Kini ayah dan ibu telah
berpisah dan kenangan terindah dihari ulang tahunku yang dimulai dengan banjirpun
akan selalu ku simpan didalam memori paling aman diotakku. Walaupun aku selalu
membuatmu marah tapi harus kalian ketahui bahwa aku sangat menyayangimu tanpa
syarat. Aku sayang kalian ayah ibuku tercinta J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar