Mengenai Saya

Foto saya
Ketika sebuah kalimat yang keluar dari mulut tak bisa didengarkan oleh orang lain. Maka Menulislah, disitu Anda akan dikenang sepanjang usia Anda, karena mungkin kata-kata yang keluar dari mulut tak bisa mengubah seseorang, tetapi tulisan yang dibaca berulang bisa menjadi pengaruh untuk seseorang. Maka Menulislah!

Senin, 01 Juli 2013

Awal Juli 2013 yang Luar Biasa

Sedikit ingin berbagi cerita mengenai awal juli yang saya alami kemarin. Bertepatan dengan hari mulai diberlakukannya tarif progresif KRL Commuter Line, semua pengguna jasa kereta api memenuhi area stasiun-stasiun besar maupun kecil. Selain itu diawali dengan hari pertama masuknya orang-orang beraktivitas di minggu ini—hari Senin!
            Pada tanggal HUT bhayangkara yang ke-67 itu, saya dan salah satu rekan bisnis saya—Nila, ingin berkunjung ke Tanah Abang untuk melakukan survey harga bahan. Saya dan kawan saya melupakan salah satu hal yang menunjang tingkat kepenuhan konsumen di Tanah Abang pada hari itu yakni Liburan Anak Sekolah. Saking penuhnya, saya dan kawan saya itu benar-benar harus mengantri untuk mendapatkan peluang melangkahkan kaki menuju tempat yang menjadi sasaran kami.
            Saya sempat berpikir, orang-orang pada hari itu melupakan arti kemanusiaan. Pertama—saya menuju Tanah Abang dari stasiun Duren Kalibata menggunakan jasa KRL Commuter Line, karena tarifnya progresif dan kereta mengalami gangguan, jadilah kereta ber-AC tersebut sangat sesak dipenuhi oleh berbagai nafas, padahal saat itu siang hari dan yang saya tahu jika kereta menuju daerah Jakarta atau Tanah Abang itu tidak terlalu penuh, tetapi hari itu adalah hari yang luar biasa.
            Selain itu, sesampainya saya di stasiun Tanah Abang, masya Allaaah! Stasiun yang memilih banyak jalur tersebut sangat dipenuhi—sangat sangat penuh dengan antrian manusia yang ingin menggunakan jasa KRL. Sampai-sampai, para petugas KA di Stasiun Tanah Abang dikerahkan untuk menahan antrian yang sudah terlalu sesak itu. Semua orang tidak memikirkan satu sama lain pada hari itu, saling berdorong-dorongan, anak kecil menangis, para petugas berteriak-teriak. Bisa dibayangkan pada hari itu saya yang sendirian menuju Tanah Abang pusingnya luar biasa!
            Akhirnya sayapun segera menuju pintu keluar stasiun Tanah Abang dan keluar dari sesaknya pembeli tiket KRL. Yang saya tangkap pada hari itu, penyebab penuhnya antrian adalah proses dari pembelian dan pengembalian e-ticketing yang saat ini diterapkan oleh PT KAI. Berita terakhir yang saya baca mengenai perlakuan e-ticketing di hari pertama diberlakukannya tarif progresif untuk KRL Commuter Line itu adalah PT KAI mengalami kerugian sebesar Rp. 800 juta karena kehilangan 200 ribu e-ticketing! Luar biasa!
            Disamping itu, sepulangnya saya dari Tanah Abang, saya memutuskan untuk pulang menggunakan kereta kembali karena saya akan menuju Tanjung Barat menuju rumah kakak saya. Lagi-lagi saya saat itu berada dalam kerumunan sesaknya para pembeli tiket kerera api daaann kereta mengalami keterlambatan. Jadilah isi kereta penuh. Sebelumnya, karena stasiun Tanah Abang tepatnya di Jalur tiga yang akan membawa penumpang menuju ke stasiun akhir—Bogor, saat kereta datang, kami saling berdesak-desakkan masuk. Orang-orang saling dorong mendorong, ada yang berteriak-teriak dan yang lebih parahnya adalah sepatu saya hampir terjatuh (hehe karena sepatunya baru beli—kan sayang J)
            Kedua—hari Senin! Jalanan luar biasa macetnya (1 juli 2013=hari Senin), setiap orang saling salip menyalip untuk mendapatkan kesempatan melajukan kendaraannya—yang saya pikirkan pada saat itu adalah, bagaimana keadaan Jakarta tiga tahun kemudian atau beberapa tahun yang akan datang. Pastilah volume kendaraan akan semakin bertambah diiringi dengan target penjualan salah satu brand kendaraan bermotor yakni mereka menargetkan penjualan perhari yaitu 1000 motor! Bayangkan! Bulu kuduk saya merinding membayangkan hal itu terjadi. Benar-benar luar biasa!
            Ketiga—bukan hanya jalanan yang macet dan stasiun-stasiun penuh sesak, tetapi pusat perbelanjaan Tanah Abangpun tidak kalah sesaknya. Itu karena saya melupakan satu hal yang telah saya sebutkan diatas—Liburan Anak Sekolah. Ya sepertinya tidak perlu saya jelaskan bagaimana sesaknya pusat grosiran tersebut J

            Ya itulah, awal juli 2013 yang luar biasa! J