Jefri
terlihat salah tingkah saat Ina melihat memar biru yang nampak diwajahnya.
Jefripun langsung mengalihkan pembicaraan agar tidak menuju pada pertanyaan Ina
barusan.
“jadi
lo mau tau gak kenapa gue panik gini nyari Tio?”
“aduuuuhh
lo kok sekarang jadi oneng gitu sih Jep? Orang nanya malah dikacangin, paraahh!
Sahabat tuh?” sambil mengerlingkan matanya, Ina pun melangkah pergi.
“eeeiiittttt
stop stop Na, lo masa gak mau bantuin gue nyari Jefri sih? Gawat nih! Si kapten
futsal nungguin dia tuh di lapangan soalnya kata dia sih si Tio tuh nantangin
buat tanding futsal gitu.. gila kan sih Tio?” Jefripun menjelaskan maksud hati
mencari Tio sore itu tanpa diminta oleh Ina.
“haaahh?
Seriusan Jep? Kok bisa? Gimana ceritanya? Sok jagoan banget si Tio, dia kan
jagonya dibasket yak? Adduuhh gaya banget sih segala pake lawan kapten futsal
yang sok kegantengan itu..”
“eh
bawel.. nyerocos aja kayak petasan jangwe. Udah ayoo cari Tio.” Jefripun
melangkah pergi meninggalkan Ina, tapi kali ini Ina membuntuti arah kaki Jefri
melangkah.
Didalam
perjalanan mencari Tio disetiap sudut ruangan kelas maupun sekolah, akhirnya
mereka pun bertemu dengan Tio yang baru saja keluar dari ruangan Kepala
Sekolah, lalu Jefri setengah berlari menghampiri Tio.
“Tiooo...Tioo!”
Tiopun menolehkan kepala kearah sumber suara berada.
“eh
elo Jef, kenapa?”
“lo
abis ngapain dari ruang Kepsek?” tanya Jefri penasaran.
“abis
latihan futsal sama Bu Kepsek buat tanding sama Fikri hari ini..” tanpa
mendengar komentar dari Jefri lebih lanjut, Tio pun segera menuju lapangan
futsal.
***
Ternyata
suasana lapangan telah dipenuhi oleh sorak sorai pendukung dari kubu Fikri, dan
saat Tio datang suara gemuruh itu semakin ramai. Sebenarnya Tio tidak tahu apa
yang harus dia lakukan selain menjawab tantangan dari Fikri dengan menghadiri
pertandingan futsal sore itu. Tim futsal Fikri telah siap di lapangan,
sedangkan dari Tim futsal Tio ditemani oleh teman-teman terdekatnya, tak
terkecuali Jefri.
“okeh,
karena kedua tim telah siap. Pertandingan akan dimulai..” suara wasit
membungkam keramaian.
Prriiiiitttt!!!!
Pembuka
pertandingan diawali oleh Tim futsal Fikri yang nampak menguasai lapangan pada
sore itu, dengan lincahnya dia membawa bola yang digiring dan melewati
musuh-musuhnya dengan mudah. Saat Fikri akan menendang bola menuju gawang,
ternyata dihalangi oleh Tio, dan Tio pun membawa bola menuju gawang musuh.
“TIO
TIO TIO TIOOOOO.....!!!! AYO TIO SEMANGAAATTTT!!!” suara Ina nampak nyaring
sekali dan membuat teman yang berada disampingnya meringis sambil memegang
telinganya itu.
“Ina!
Kok lo malah nyemangatin Tio sih?! Liat tuh? Dia tuh gak bisa main futsal,
parah banget sih! Bukannya stop-in pertandingannya!!” wanita yang memiliki rasa
yang berbeda terhadap Tio –Rina, merasa lelaki yang sedang melawan kapten
futsal itu akan menghabisinya di lapangan tersebut.
Tetapi
tiba-tiba...
Priiitttt!!!!
“BERHENTIIIIII!!!!
PRIT PRIT PRIITTTT!!!” suara Pak Ratimin memecah lapangan dan membuat semua
mata tertuju kepada asal suara bersumber.
“memangnya
hari ini ada ekskul futsal, Fikri??!!” tanya pak Ratimin kepada kapten futsal
dengan nada suara yang meninggi.
“ngg....ngg...maaf
pak, ini lagi latihan untuk mm lombaa, ya lomba futsal pak, besok di SMA
Elang.” Fikri tampak gugup menghadapi Ketua Ekstrakulikuler Lapangan.
“oh
yaaa????!!! Kenapa saya tidak tahu soal itu ya?! Lalu apakah Tio sang kapten
basket ikut serta dalam perlombaan itu?!!” Pak Ratimin semakin memojokkan
Fikri.
“.....”
Fikri tidak dapat menjawab pertanyaan pak Ratimin lebih lanjut.
“dan
kamu Tio! Bukankah hari ini jadwal ekskul basket? Mengapa kamu tidak
mengkoordinir teman-teman kamu untuk berkumpul di lapangan sore ini?!”
“kalian
berdua ikut saya ke ruangan, sekarang!!” tanpa menunggu respon kedua muridnya, Pak
Ratiminpun mengakhiri percakapan tersebut dan lapanganpun seketika sepi disapu
keadaan mencengkam yang telah terlewati.
***
“kalian
berdua tau kan kalo hari ini itu jadwalnya ekskul basket menggunakan lapangan
sekolah? Tadi itu ada anak kelas 2 yang menghadap ke Bapak memberitahu perihal
digunakannya lapangan sekolah sebagai ajang pertandingan tidak sehat antara
kalian berdua! Bisakah kalian berdua menjelaskan??!!”