Mengenai Saya

Foto saya
Ketika sebuah kalimat yang keluar dari mulut tak bisa didengarkan oleh orang lain. Maka Menulislah, disitu Anda akan dikenang sepanjang usia Anda, karena mungkin kata-kata yang keluar dari mulut tak bisa mengubah seseorang, tetapi tulisan yang dibaca berulang bisa menjadi pengaruh untuk seseorang. Maka Menulislah!

Minggu, 04 Maret 2012

Deskripsi Perjalanan to My Campus



Alhamdulillah! Pagi hari tiba, matahari belum nampak membagikan sinarnya di planet bumi tepatnya di kota kelahiranku, kota metropolitan. Walaupun matahari belum berbaik hati pada pagi hari ini tetapi hawa panas telah menyelimuti tanah airku ini. Saat itu bulanpun masih menghiasi indahnya pagi hari itu. Bisa kalian tebak sedang jam berapakah saat aku bangun dari lelapnya tidurku?
Indahnya pagi bisa kalian rasakan dengan udara yang belum tercemar dengan polusi. Sebelum berangkat ke kampus merah, aku melewati pasar yang penuh dengan transaksi oleh penjual dan pembeli, teriakkan ibu-ibu karena membangunkan anak-anaknya yang harus mandi karena hari itu hari dimana anak-anak harus menuntut ilmu di gudang ilmu. Mataharipun mulai menampakkan pesonanya. Terlihat sebagian ibu-ibu tengah asyik mengobrol saat sedang menjemur anaknya yang masih merah.
Sesampainya di jalan raya, sudah banyak kendaraan umum maupun pribadi berlalu lalang, menunggu bis memang membosankan. Kadang mobil-mobil yang berlalu lalang mengeluarkan suara yang bising sehingga aku dongkol dibuatnya. Selain itu banyak anak buah mucikari yang telah menyelesaikan pekerjaan malamnya berlalu lalang menaiki kendaraan beroda dua dengan pakaian yang serba minim. Astagfirullah!
Masih dalam keadaan termangu menunggu bus yang tak kunjung datang, padahal matahari sudah memunculkan seluruh badannya ke permukaan bumi. Kereta menuju kota maupun bogorpun juga sudah lebih dari satu kali lewat dari pandanganku, ada yang bergelayutan di bibir pintu, diatas atap kereta, itu semua terjadi karena muatan kereta tak cukup untuk menampung penumpang di pagi hari itu. Maklum saja hari itu hari pertama untuk orang kantor bekerja. Sudah tak tabu lagi pemandangan yang setiap hari kulalui.
Akhirnya bus kotapun datang juga setelah beberapa lama aku menunggunya. Tetapi lagi-lagi dalam keadaan sesak. Ya! Sangat sesak! Sampai-sampai aku harus berada di ambang pintu bus tersebut. Aku terjepit disela-sela ketiak para penumpang yang bergelantungan. Sangat menjengkelkan. Untung saja kesengsaraan itu tak berangsur-angsur lama, setelah lima belas menit menikmati penuh dan sesaknya bus, akupun dapat menyandarkan tubuhku disalah satu kursi yang kosong.
Melihat pemandangan di kota sibuk hari itu nampaknya cukup membuatku muak, mungkin efek pemandangan yang aku terima pada pagi hari tadi, ya setelah melihat wanita berpakaian mini berlalu lalang tanpa takut akan dosanya. Melihat gedung-gedung menjulang tinggi rasanya ingin aku pergi ke lantai paling atas dan membuang memori yang telah terekam saat pagi hari itu.
Dalam perjalanan dan saat berhenti karena lampu lalu lintas menunjukkan warna merah, banyak penjual-penjual kaki lima bergerombolan memasuki bus demi mendapatkan sesuap nasi, selain itu banyak anak-anak yang harusnya bersekolah dan mengenyam pendidikan malahan berjualan dibawah jembatan layang, mengamen dengan dada telanjang, mengadahkan tangan mengharapkan belas kasihan, menjajakan berita lewat kaca-kaca mobil, dan masih banyak lagi.
Setelah melewati berbagai pemandangan pada pagi hari itu, sampailah pada perempatan menuju kampus. Masih dengan pemandangan mobil berlalu-lalang, debu-debu ramai berterbangan di pagi hari yang panas karena terhempa oleh bis kota yang baru saja menurunkanku. Akhirnya sampailah aku dikampus merahku, kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan dan Perbankan Indonesia J

2 komentar:

  1. Tetap semangat nulis ya dek! Ayo kita saling share untuk setiap tulisan - tulisannya...

    BalasHapus