Mengenai Saya

Foto saya
Ketika sebuah kalimat yang keluar dari mulut tak bisa didengarkan oleh orang lain. Maka Menulislah, disitu Anda akan dikenang sepanjang usia Anda, karena mungkin kata-kata yang keluar dari mulut tak bisa mengubah seseorang, tetapi tulisan yang dibaca berulang bisa menjadi pengaruh untuk seseorang. Maka Menulislah!

Senin, 09 April 2012

Kini Kudapatkan HidayahMu!


“jaga sisi kanan daf.. ayo ayo SMA Pertiwi” teriak coach memecahkan lamunan Dafia, sang bintang basket SMA Pertiwi. Priiit priiit priiiitttt!!!!!! Tak terasa peluit pun bernyanyi menandakan bahwa pertandingan basket kali itu telah berakhir.
“kamu kenapa si daf? Main kamu hari ini gak bagus banget! Lagi ada masalah? Tim kita kalah gara-gara main kamu yang gak becus gitu! Gak bisa diandalkan jadi kapten basket! Profesional dong!” ocehan coach terus mengalir dari mulutnya dan Dafia tidak bisa berkata apa-apa karena memang saat itu dia mengakui kesalahan dia dan itu sangat berdampak fatal terhadap tim basketnya.
“maaf pak.. saya lagi kalut. Maaf kalo saya gak profesional dalam bermain basket tadi. Maaf pak.. sepertinya saya memang sudah tidak layak untuk menjadi kapten dari tim basket Pertiwi. Kalo bapak ingin mengambil tindakan untuk tidak menjadikan saya kapten tim ini saya bersedia pak” dafiya pun langsung meninggalkan lapangan diikuti langkah kaki seribu.
***
“daf, tadi dicariin sama pacar lo tuh! Gue tadi ketemu dia di lapangan parkir” darra berlari mengikuti gerakan kaki dafiya yang sangat cepat.
“iya dar, thanks ya..” dafiya pun langsung menghampiri Kelvin yang memang sedang menunggu dia di lapangan parkir. Dan tanpa panjang lebar Dafiya pun menjelaskan isi hatinya untuk memutuskan hubungan dengan Kelvin. Dan kelvin tampak tidak menerima keputusan yang diambil Dafiya karena Dafiya tidak menjelaskan kenapa dia tiba-tiba memutuskan hubungan dengannya.
***
Sesampainya di rumah, setelah mengucapkan salam Dafiya pun langsung masuk ke kamar tanpa menemui ibunya yang tengah sibuk dengan berbagai jenis sayuran di tangannya karena sedang menyiapkan makan malam. Setelah di kamar, dafiya membuka lemari dan mencari rok-rok pendek yang baru saja dia beli minggu lalu bersama ibunya. Dafiya memang berniat untuk menjadi perempuan seutuhnya tanpa harus menjadi perempuan yang berjiwa laki-laki. Rok pendeknya sangat bagus dan itu yang membuat Dafiya membeli banyak rok saat belanja dengan ibunya.
“heh! Pakai nih jilbab!”
“iya pakai nih..” semua orang nampak melempari kain-kain panjang berupa jilbab untuk ku kenakan. Dafiya hanya bisa mengeleng-geleng kepala. Dafiya sesak dengan berbagai tumpukan kain yang sangat banyak.
“astagfirullah.. Cuma mimpi. Takwilnya apa ya? ya Allah udah jam setengah 6! Aku belum sholat ashar.” Dafiyapun segera mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat ashar. Setelah itu, dafiya menghampiri ibunya yang baru saja selesai masak untuk makan malam.
“ibu kok gak bangunin aku buat sholat ashar sih?”
“kamu dari tadi udah ibu bangunin tapi malah asik tidur!” saat sedang asik mengobrol dengan ibunya, Dafiya pun menceritakan apa yang terjadi di mimpinya tadi sore.
“lah? Mana ibu tau toh naakk.. ibu kan bukan penerjemah mimpi. Udah khusnudzon aja, itu Cuma bunga tidur aja kok. Udah yah jangan dipikirin. Mending bantuin ibu nih nyiapin lauk buat makan nanti malem, ayoo cepet dikit lagi mau maghrib nih..” akhirnya aku membantu ibuku dan mulai memikirkan apa maksud mimpiku tadi.
***
Saat ingin pergi tidur, tiba-tiba terbesit di pikiran Dafiya untuk mencoba berbagai jilbab yang biasa dia gunakan pada hari jumat. Koleksi jilbabnya cukup banyak karena setiap jumat memang seragam muslimnya bebas. Saat mencoba dan berkaca diri, ternyata memakai jilbab memang lebih baik dan lebih anggun.
Kriinggg kriinngg kriinngg.. tiba-tiba ponsel dafiya berbunyi. Saat dafiya melihat layar ponsel, ternyata yang menelpon adalah Kelvin, yang sudah dianggap dafiya adalah mantan kekasihnya.
“halo sayang.. tadi kamu becanda kan mutusin aku? Kamu kenapa sih? Tiba-tiba mutusin aku gitu? Aku ada salah? Aku minta maaf deh.. tapi pliiiss jangan ninggalin aku, aku gak bisa hidup tanpa kamu.” Memang sejujurnya Dafiya masih sayang dengan Kelvin, tapi entah mengapa dia ingin menyendiri dan tak ingin memiliki kekasih terlebih dahulu. Apalagi akhir-akhir ini dia mulai memikirkan untuk mengenakan jilbab sejak kejadian itu..
***
Saat dafiya pulang dari pertandingan basket melawan SMA Sukamaju, dia pulang ke rumah dengan menggunakan kereta, dan saat itu dia melihat seorang perempuan berjilbab tengah bergandengan tangan dengan kekasihnya mungkin. Mereka berjalan sambil tertawa dan serasa dunia adalah miliknya berdua. Saat itu dafiya melihat kejadian yang tidak seharusnya dipertontonkan di depan umum. Jadi saat itu ponsel si perempuan direbut oleh si laki-laki, lalu si perempuan berusaha untuk mengambil ponselnya tapi si laki-laki malahan mengajaknya becanda dan membuat dafiya menjadi risih saat sedang menunggu kereta, akhirnya dafiyapun menghampiri sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta itu.
“permisi mas, udah menikah?” tanya dafiya dengan wajah yang sedikit menunjukkan ketidaksukaan plus kelelahannya karena sehabis bertanding.
“eh.. ng.. belum mba. Kenapa ya?” jawab perempuan itu.
“tolong ya mba, bukan bermaksud untuk mengusik kesenangan mba, tapi ini kan tempat umum, banyak yang melihat. Dan mba menggunakan identitas muslim, yaitu jilbab. Tolong jaga itu ya mba. Dan mas, bisa kan ponsel mba ini dikasih baik-baik? Yasudah saya mau kesana dulu.. sekali lagi mohon maaf” sambil menunjukkan senyum memaksa, dafiya pun pergi.
“mm iya mba..” jawab mereka dengan wajah sedikit malu mungkin.
***
Huuuhh..
“kamu akan tau sendiri kenapa aku akhirnya memutuskan hubungan kita. Yaudah aku ngantuk mau tidur dulu. Udah ya vin, assalamualaikum” tanpa mendengarkan jawaban salam balik dari kelvin, dafiyapun langsung mematikan ponselnya.
Akhirnya saat dafiya ingin tertidur, dan ternyata dia tidak bisa. Sudah dipaksakan untuk memeramkan matanya, tapi tak kunjung lelap juga. Akhirnya dafiya memutuskan untuk sholat sunnah agar hatinya bisa tenang dan bisa diberikan petunjuk oleh Sang Pemilik Hati.
Setelah selelsai sholat, dafiya pun membuka kita suci al-qur’an dan membacanya. Saat membuka kitab suci tersebut, ternyata tak disangka dafiya langsung menuju qur’an surat an-nur ayat 31 yang berbunyi: “dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya) kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya..........” tanpa membaca ayat tersebut hingga tuntas, mata dafiya pun mulai digenangi oleh segumpalan air mata yang hendak jatuh ke pipinya. Dia menangis sejadi-jadinya diatas sajadah cinta-Nya.
“assalamualaikum sayang..” tiba-tiba pintu kamar terbuka, mungkin ibunya dafiya mendengar suara isak tangis anaknya dan menghampiri anaknya yang sedang menangis di atas sajadahnya itu.
“wa’alaikumsalam, masuk bu..” akhirnya dafiya pun meluapkan seluruh isi hatinya kepada sang ibu. Ibunya masih dalam keadaan menenangkan anaknya, dan setelah dafiya sedikit lebih tenang, mulailah ibunya memberikan wejangan-wejangan. Kata-kata terakhir darinya adalah,
“mungkin inilah petunjuk yang sudah Allah berikan untukmu nak, ikutilah kata hati kecilmu. Insya Allah kamu tidak akan salah melangkah.” Ibunya kembali memeluk buah hatinya.
***
Akhirnya Dafiya pun memutuskan untuk menutup auratnya keesokan hari saat pergi ke sekolah. Ya walaupun dia belum bisa meinggalkan hobinya bermain basket, tapi keputusan dia sudah bulat untuk memutuskan hubungan dengan kelvin. Dan mulai hari itu dia mendaftarkan diri untuk memasuki ekskul rohis di sekolah dan memperdalam ilmu agamanya. Semoga bisa terus istiqomah dijalan yang di ridhoi Allah.

Nama               : Santika Febriany
Facebook         : Santika Febriany
Blogger           : santikafebriany01.blogspot.com
Amanah           : kemarin doa, sekarang ikhtiar, besok kenyataan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar