Terima Kasih atas lukisan luka dihati yang rapuh ini
Terima Kasih untuk goresan pedih yang kau ukir dijiwa yang lemah ini
Terima Kasih untuk coretan resah yang kau hias dinafas ini
Terima Kasih atas segala cabikan rindu yang membekas dilubuk hati ini
Terima Kasih tak terkira atas keindahan-keindahan yang kau biarkan tergambar diraga ini
kini kutahu apa yang seharusnya tak aku tahu
kini aku tahu apa yang seharusnya tak engkau tahu
kau pun mengerti tentang Jamur Persetan yang hinggap dihidup ini
kaupun mengerti tentang bakteri jahat yang menghantui langkah ini
tetapi kau tak pernah tahu apa yang seharusnya engkau tahu
bukannya aku tak ingin menyimpan Jamur Persetan itu dihati ini
tetapi karena aku tahu dimana seharusnya menyimpan Jamur Persetan itu
bukannya aku tak mau menjaga Jamur Persetan itu diraga ini
tetapi karena aku tahu siapa yang pantas menjaga Jamur Pesetan itu
Jamur Persetan yang belum tepat waktu untuk merasuki hati ini
kaupun kelak akan mengerti mengapa aku melakukan ini
karena kelak Jamur Persetan itu akan mengetahui waktu yang tepat
waktu yang akan mengubah dirinya menjadi mawar indah yang harum nan mewangi
untuk itu, aku tahu apa yang terbaik untukku dan untukku
Terima Kasih untukmu sang pemain hati dan penebar Jamur Persetan
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus