Kalian tahu gak kutipan Qur’an surat An-Nur
ayat 26 yang bunyinya “…perempuan-perempuan yang jahat adalah untuk
lelaki-lelaki yang jahat, dan lelaki-lelaki yang jahat untuk
perempuan-perempuan yang jahat dan (sebaliknya) perempuan-perempuan yang baik
untuk lelaki-lelaki yang baik, dan lelaki-lelaki yang baik untuk perempuan-
perempuan yang baik……”? pasti sebagian dari kalian udah pada tahu dong, secara
itu sering banget disebutin buat orang-orang yang mengharap pasangannya itu
baik.
Usul punya usul, banyak loh orang yang men-judge dirinya itu punya pasangan (red:
pacaran) yang baik karena dirinya baik, jadi kayak sok memantaskan diri gitu,
padahal mah pacaran aja udah gak baik, MASA IYA dapet pasangan yang baik untuk
sesuatu yang gak baik? Immposible. Terus, nih ya orang yang statusnya belum
halal gak sedikit loh yang menerapkan ayat qur’an tersebut untuk hubungan
mereka dengan pacarnya, biar disangka pacarnya itu cocok buat dijadikan sebagai
pacar. Astaghfirullah!
Nah, lewat tulisan ini saya akan memberikan
sedikit informasi mengenai ayat diatas. Sebenarnya ayat diatas itu berkaitan
dengan ayat-ayat sebelumnya, yang diturunkan karena peristiwa yang dikenal dengan ” Hadits al ifki ” yaitu
berita bohong perihal fitnah terhadap Aisyah dan Shafwan ibnu Mu’attal yang
disebarkan orang-orang munafiq sekembalinya dari perang melawan Bani Musthaliq pada bulan Sya’ban tahun 5
Hijriyah. Ayat tersebut menjelaskan tentang kesucian Aisyah dan Shafwan dari
segala tuduhan dan fitnah yang ditujukan kepada mereka dan juga menjelaskan
bahwa Rasulullah – shallallahu ‘alaihi wa sallam – adalah orang yang paling
baik dan perempuan yang baik pulalah yang menjadi istri beliau. Dan ayat
tersebut sama sekali tidak menjelaskan bahwa orang yang shalih pasti akan
mendapat istri yang shalihah dan tidak juga memastikan bahwa wanita yang
shalihah akan mendapat suami yang shalih, tetapi secara implisit, memerintahkan
( dan demikianlah ajaran Islam ) agar kita ummat Islam menjadikan ” keshalihan
/ ketaqwaan / kebaikan agama dan akhlaq ” sebagai parameter untuk memilih calon
suami atau istri. (dikutip dari wawasan islam).
Nah cukup jelas kan? Jadi untuk kalian yang
menganggap pacarnya itu baik untuk kalian, sok atuh ditanyakan kapan mau
meminang kalian. Hehehe baru namanya laki-laki baik untuk perempuan baik. Lah MASA
IYA kita gak dapet yang baik-baik kalo kitanya baik? Pantaskan diri untuk
mendapatkan yang terbaik. Bagi kalian yang merasa diri kalian baik tetapi belum
mendapatkan yang terbaik juga, ingatlah Allah tahu yang terbaik untuk kalian J dan terus berkhuznudzon sama Allah, karena
Allah sesuai prasangka hamba-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar