Mengenai Saya

Foto saya
Ketika sebuah kalimat yang keluar dari mulut tak bisa didengarkan oleh orang lain. Maka Menulislah, disitu Anda akan dikenang sepanjang usia Anda, karena mungkin kata-kata yang keluar dari mulut tak bisa mengubah seseorang, tetapi tulisan yang dibaca berulang bisa menjadi pengaruh untuk seseorang. Maka Menulislah!

Senin, 08 April 2013

MASA IYA???



Kalian tahu gak kutipan Qur’an surat An-Nur ayat 26 yang bunyinya “…perempuan-perempuan yang jahat adalah untuk lelaki-lelaki yang jahat, dan lelaki-lelaki yang jahat untuk perempuan-perempuan yang jahat dan (sebaliknya) perempuan-perempuan yang baik untuk lelaki-lelaki yang baik, dan lelaki-lelaki yang baik untuk perempuan- perempuan yang baik……”? pasti sebagian dari kalian udah pada tahu dong, secara itu sering banget disebutin buat orang-orang yang mengharap pasangannya itu baik.
Usul punya usul, banyak loh orang yang men-judge dirinya itu punya pasangan (red: pacaran) yang baik karena dirinya baik, jadi kayak sok memantaskan diri gitu, padahal mah pacaran aja udah gak baik, MASA IYA dapet pasangan yang baik untuk sesuatu yang gak baik? Immposible. Terus, nih ya orang yang statusnya belum halal gak sedikit loh yang menerapkan ayat qur’an tersebut untuk hubungan mereka dengan pacarnya, biar disangka pacarnya itu cocok buat dijadikan sebagai pacar. Astaghfirullah!
Nah, lewat tulisan ini saya akan memberikan sedikit informasi mengenai ayat diatas. Sebenarnya ayat diatas itu berkaitan dengan ayat-ayat sebelumnya, yang diturunkan karena peristiwa  yang dikenal dengan ” Hadits al ifki ” yaitu berita bohong perihal fitnah terhadap Aisyah dan Shafwan ibnu Mu’attal yang disebarkan orang-orang munafiq sekembalinya dari perang melawan  Bani Musthaliq pada bulan Sya’ban tahun 5 Hijriyah. Ayat tersebut menjelaskan tentang kesucian Aisyah dan Shafwan dari segala tuduhan dan fitnah yang ditujukan kepada mereka dan juga menjelaskan bahwa Rasulullah – shallallahu ‘alaihi wa sallam – adalah orang yang paling baik dan perempuan yang baik pulalah yang menjadi istri beliau. Dan ayat tersebut sama sekali tidak menjelaskan bahwa orang yang shalih pasti akan mendapat istri yang shalihah dan tidak juga memastikan bahwa wanita yang shalihah akan mendapat suami yang shalih, tetapi secara implisit, memerintahkan ( dan demikianlah ajaran Islam ) agar kita ummat Islam menjadikan ” keshalihan / ketaqwaan / kebaikan agama dan akhlaq ” sebagai parameter untuk memilih calon suami atau istri. (dikutip dari wawasan islam).
Nah cukup jelas kan? Jadi untuk kalian yang menganggap pacarnya itu baik untuk kalian, sok atuh ditanyakan kapan mau meminang kalian. Hehehe baru namanya laki-laki baik untuk perempuan baik. Lah MASA IYA kita gak dapet yang baik-baik kalo kitanya baik? Pantaskan diri untuk mendapatkan yang terbaik. Bagi kalian yang merasa diri kalian baik tetapi belum mendapatkan yang terbaik juga, ingatlah Allah tahu yang terbaik untuk kalian J dan terus berkhuznudzon sama Allah, karena Allah sesuai prasangka hamba-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar